‘Makan Kenyang, Pendidikan Meriang’

- Editor

Sabtu, 15 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia.”

Pramoedya.id: Kutipan dari Nelson Mandela tersebut menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar hak, tetapi juga investasi bagi masa depan suatu bangsa.

Omon-omon mengenai dunia pendidikan, aspek satu ini tengah menjadi sorotan berbagai pihak, mulai dari aktivis, jurnalis, hingga influencer. Bagaimana tidak, gara-gara program Makan Bergizi Gratis (MBG), anggaran pendidikan terpaksa dikurangi demi mendanai program unggulan Presiden Prabowo saat kampanye terdahulu.

Kita ketahui bersama, Program MBG bertujuan meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil di Indonesia. Namun, implementasi program ini berdampak besar terhadap alokasi anggaran negara, khususnya di sektor pendidikan.

Pada awalnya, program MBG direncanakan dengan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau sekitar 19,47 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah dan ibu hamil atau menyusui. Namun, seiring dengan perluasan cakupan program, kebutuhan anggaran membengkak hingga Rp171 triliun pada tahun pertama pelaksanaannya.

Untuk memenuhi kebutuhan dana ini, pemerintah melakukan pemotongan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga, termasuk sektor pendidikan. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) misalnya, institusi yang bertanggung jawab atas masa depan bangsa, diminta memangkas anggaran sebanyak 25 persen dari total pagu Tahun Anggaran 2025 senilai Rp56,6 triliun, atau setara dengan Rp14,3 triliun.

Pemotongan ini berdampak langsung pada berbagai program penting, seperti tunjangan dosen non-PNS yang awalnya dianggarkan Rp2,7 triliun, namun terkena efisiensi sebesar Rp676 miliar. Selain itu, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang semula memiliki pagu Rp14,698 triliun, juga mengalami pemotongan sebesar Rp1,319 triliun.

Pemangkasan anggaran ini menimbulkan kekhawatiran akan kenaikan biaya kuliah serta semakin terabaikannya nasib guru honorer. Hal ini tercermin dalam berbagai unggahan di media sosial, yang banyak menyuarakan keprihatinan dengan nada “Indonesia Darurat”.

Dengan berkurangnya dana untuk tunjangan dan beasiswa, akses dan kualitas pendidikan dapat terancam. Hal ini berisiko menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, meskipun program MBG memiliki tujuan yang mulia, penting bagi pemerintah untuk menyeimbangkan alokasi anggaran agar sektor pendidikan tidak terabaikan. Efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci untuk memastikan berbagai program prioritas dapat berjalan beriringan tanpa saling mengorbankan.

Mungkinkah ada solusi lain yang memungkinkan kedua kepentingan ini berjalan tanpa mengorbankan pendidikan? Jawabannya ada pada keputusan kebijakan yang akan diambil ke depan.(*)

 

Berita Terkait

Miskin Nalar DPR: Label “Cuma” untuk Donasi Sumatra
Dari Purwokerto ke Era UMi: Sejarah BRI dan Perjalanan Ekonomi Rakyat
Memuliakan Guru adalah Investasi Jangka Panjang
Redenominasi: Cara Elegan Menjerat Koruptor Tanpa Drama
Nol APBD, Bukan Nol Biaya: Beban Senyap Lampung Fest 2025
Dengan Memaafkan Pembuat Meme, Bahlil Itu Visioner
Polisi Tangkap Bjorka di Dunia Tanpa Alamat?
RMD: Lampung Pride Bro

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 16:33 WIB

Miskin Nalar DPR: Label “Cuma” untuk Donasi Sumatra

Minggu, 30 November 2025 - 20:46 WIB

Dari Purwokerto ke Era UMi: Sejarah BRI dan Perjalanan Ekonomi Rakyat

Selasa, 25 November 2025 - 20:02 WIB

Memuliakan Guru adalah Investasi Jangka Panjang

Minggu, 9 November 2025 - 21:17 WIB

Redenominasi: Cara Elegan Menjerat Koruptor Tanpa Drama

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:14 WIB

Nol APBD, Bukan Nol Biaya: Beban Senyap Lampung Fest 2025

Berita Terbaru

Lampung

Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani

Kamis, 11 Des 2025 - 18:50 WIB

Lampung

BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki

Kamis, 11 Des 2025 - 18:48 WIB