Pramoedya.id: Menjelang bulan suci Ramadhan 2025, Epitel Indonesia memastikan layanan kesehatan tetap optimal sekaligus menjaga kesejahteraan tenaga medisnya.
HRD Manager Epitel Indonesia, Riki Testa Andaya, mengatakan bahwa seluruh tim medis harus siap menghadapi tantangan selama bulan puasa agar pelayanan kepada pasien tetap maksimal.
“Ramadhan adalah momen istimewa yang memerlukan penyesuaian, baik bagi tenaga kesehatan maupun pasien. Kami memastikan bahwa seluruh staf medis kami tetap prima dalam melayani, sambil menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk,” kata Riki, Senin (25/2/2025).
Selain memastikan kesiapan tenaga medis, Epitel Indonesia juga mengingatkan masyarakat, terutama penderita diabetes, agar lebih memperhatikan pola makan selama berpuasa.
Riki mengatakan perubahan jadwal makan dan jenis makanan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi kadar gula darah. Pengaturan diet yang tepat diperlukan agar penderita diabetes tetap sehat selama Ramadhan.
Ia menyarankan penderita diabetes memilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal agar kadar gula darah lebih stabil.
Konsumsi makanan manis berlebihan juga sebaiknya dihindari, terutama takjil dengan kadar gula tinggi. Sebagai alternatif, penderita diabetes bisa memilih buah-buahan segar.
Riki menambahkan porsi makan juga harus diperhatikan. Makan berlebihan saat sahur atau berbuka dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Asupan serat dan protein, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, serta sumber protein tanpa lemak, dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
Kebutuhan cairan juga tak boleh diabaikan. Minum air putih yang cukup antara waktu berbuka hingga sahur penting untuk mencegah dehidrasi.
Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021, jumlah kasus diabetes secara global mencapai 537 juta orang, dengan Indonesia menjadi salah satu negara dengan prevalensi tinggi.
“Perubahan pola makan dan aktivitas selama Ramadhan bisa berdampak pada kadar gula darah penderita diabetes. Oleh karena itu, edukasi mengenai pengelolaan diabetes selama berpuasa menjadi hal yang penting,” tutupnya. (Rilis)