Pramoedya.id: Meskipun seluruh pekerjaan fisik jalan provinsi telah rampung, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung memilih untuk tetap fokus pada langkah-langkah mitigasi dan kesiapan darurat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana alam yang dipicu oleh peningkatan curah hujan yang diprediksi terjadi pada Desember.
Kepala Dinas BMBK Lampung, M. Taufiqullah, menjelaskan bahwa kesiapan fisik jalan yang sudah mencapai 100 persen harus diiringi dengan kesiapan penanganan darurat, mengingat adanya sejumlah titik di ruas jalan provinsi yang masuk dalam kategori rawan bencana.
Untuk menghadapi kerawanan tersebut, BMBK telah menjalin koordinasi yang intensif dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) serta perangkat daerah terkait. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan respons cepat dan terpadu jika terjadi kondisi darurat di lapangan. Taufiqullah juga memastikan kesiapan peralatan dan sumber daya manusia:
“Kami sudah menyiapkan peralatan jika terjadi longsor atau keadaan darurat lainnya. Harapannya, kejadian seperti di Sumatera Barat, Sumatera Utara, atau Aceh tidak terjadi di Lampung,” kata Taufiqullah, Rabu (4/12/2025).
Taufiqullah menilai bahwa secara keseluruhan, Lampung berada dalam kondisi yang cukup siap menghadapi peningkatan curah hujan pada Desember. Seluruh persiapan, mulai dari personel, peralatan pendukung, hingga penyiapan jalur-jalur alternatif, sudah dilakukan dengan maksimal.
Ia menutup pernyataannya dengan optimisme mengenai persiapan yang telah dilakukan:
“Insya Allah semua kesiapan sudah kami lakukan dengan maksimal,” tutup Taufiqullah.
Kesiapan ini dianggap penting untuk memastikan mobilitas masyarakat selama Nataru dapat terlayani dan berjalan mulus tanpa gangguan signifikan akibat kondisi cuaca ekstrem. (*)







