Luhut Tanggapi Tagar #IndonesiaGelap: Membedah ke-Ngawur-an Opung

- Editor

Rabu, 19 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pramoedya.id: Opung Luhut alias Luhut Binsar Pandjaitan barangkali adalah sosok yang tak asing di mata dan telinga masyarakat Indonesia. Determinasinya di pemerintahan mungkin jadi salah satu yang paling “WAW” sedekade ini.

Kekinian, Opung Luhut yang menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menanggapi gerakan protes mahasiswa dan netizen Nusantara terkait tagar #IndonesiaGelap yang jadi trending di platform X beberapa hari terakhir. Protes masyarakat atas kebijakan pemerintahan era Presiden Prabowo ini, penulis kira ditanggapi Opung Luhut dengan statement yang banyak ngawurnya.

Mari kita bedah ke-ngawur-an Opung Luhut terkait tagar #IndonesiaGelap:

Ngawur 1

“Kalau ada yang bilang Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia.”

Arti gelap menurut KBBI adalah: Sebagai kata sifat yang berarti tidak ada cahaya; kelam; tidak terang.

Dalam konteks ini, masyarakat yang melakukan protes dengan tagar #IndonesiaGelap mungkin dianggap Opung Luhut memiliki masa depan yang kelam atau suram. Padahal, sejatinya gerakan ini merupakan upaya atas “tidak terangnya” kebijakan pemerintah yang bisa berakibat fatal pada aspek-aspek sosial.

Ngawur 2

“Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang. Di mana yang lapangan kerja kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah.”

Pada statement ini, mungkin Opung Luhut lupa pada saat debat kandidat capres cawapres terakhir, ketiga paslon berbicara soal peningkatan lapangan pekerjaan yang pastinya telah dilakukan riset oleh tim dan pakar ahli. Kok bisa sih Opung luhut bertanya di mana lapangan kerja yang kurang? Situ kan pemerintah!

Ngawur 3

Menurut dia, publik terlalu berfokus pada kekurangan negara dan abai dengan kelebihan yang ada. Sebagai contoh, Indonesia memiliki talenta muda yang sedang mengembangkan sistem digital di Perusahaan Umum Percetakan Uang (Perum Peruri). Peruri mendapat mandat dari negara untuk mewadahi urusan layanan digital pemerintah atau government technology (govtech). Dia meyakini contoh tersebut menjadi keunggulan Indonesia yang perlu mendapat apresiasi dari publik. (Sumber: Republika)

Ngawur yang ini cukup parah, Peruri itu kan dapat mandat dari negara untuk bekerja sesuai dengan tupoksi, negara dapat mandat dari rakyat, jadi para pejabat itu memang disuruh kerja yang benar oleh rakyat. Minta apresiasi publik boleh, tapi kerja yang bener dong!

Ngawur 4

Di sisi lain, dia berpendapat, Indonesia tak memiliki warga tunawisma (homeless). Sementara Amerika Serikat mempunyai banyak warga tunawisma. (Sumber: Republika)

Yang ini ngawur banget, coba Opung Luhut keliling dulu lah, jangan bilang kita nggak punya tunawisma. Wong penggusuran sekarang saja makin marak, bahkan beberapa kasus penggusuran, warga yang punya SHM pun tetap tergusur.

Ngawurrrrrrrrr!!!
Dah, segitu aja. (*)

Berita Terkait

Miskin Nalar DPR: Label “Cuma” untuk Donasi Sumatra
Dari Purwokerto ke Era UMi: Sejarah BRI dan Perjalanan Ekonomi Rakyat
Memuliakan Guru adalah Investasi Jangka Panjang
Redenominasi: Cara Elegan Menjerat Koruptor Tanpa Drama
Nol APBD, Bukan Nol Biaya: Beban Senyap Lampung Fest 2025
Dengan Memaafkan Pembuat Meme, Bahlil Itu Visioner
Polisi Tangkap Bjorka di Dunia Tanpa Alamat?
RMD: Lampung Pride Bro

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 16:33 WIB

Miskin Nalar DPR: Label “Cuma” untuk Donasi Sumatra

Minggu, 30 November 2025 - 20:46 WIB

Dari Purwokerto ke Era UMi: Sejarah BRI dan Perjalanan Ekonomi Rakyat

Selasa, 25 November 2025 - 20:02 WIB

Memuliakan Guru adalah Investasi Jangka Panjang

Minggu, 9 November 2025 - 21:17 WIB

Redenominasi: Cara Elegan Menjerat Koruptor Tanpa Drama

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:14 WIB

Nol APBD, Bukan Nol Biaya: Beban Senyap Lampung Fest 2025

Berita Terbaru

Lampung

Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani

Kamis, 11 Des 2025 - 18:50 WIB

Lampung

BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki

Kamis, 11 Des 2025 - 18:48 WIB