Warga Bakung Ilir Siap Kawal Pengukuran Ulang Lahan SGC

- Editor

Jumat, 15 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pramoedya.id: Warga Kampung Bakung Ilir, Kecamatan Gedung Meneng, siap mengawal proses pengukuran ulang lahan PT. Sugar Group Companies (SGC) oleh Kementerian ATR/BPN. Dukungan penuh warga ini diberikan kepada Aliansi Tiga LSM Lampung, yakni AKAR, KERAMAT, dan PEMATANK, yang mengadvokasi sengketa lahan tersebut.

Menurut Aan Friska, Ketua Pemuda Bakung Ilir Bersatu, warga tidak hanya menunggu hasil di Jakarta, tetapi juga akan turun langsung ke lapangan. Mereka bertekad memastikan semua lahan yang disengketakan masuk dalam agenda pengukuran ulang.

“Kami akan berangkat bersama, berjuang bersama. Ini bukan hanya soal lahan, tapi soal kedaulatan rakyat,” tegas Aan, Jumat (15/8/2025).

Aan mengungkapkan bahwa sengketa ini bermula dari tanah adat yang disebutnya tidak pernah dibebaskan oleh PT SIL, namun kini diklaim masuk ke dalam kawasan PT SGC. Ironisnya, lahan tersebut tidak digarap oleh perusahaan. Setiap upaya warga untuk mengolah lahan tersebut selalu dihalangi oleh pihak keamanan SGC.

“Kami sudah bikin gubuk, mulai mengolah lahan, tapi dihalangi. Sekarang malah dibuat kanal sedalam 10 meter untuk memutus akses masyarakat,” jelasnya.

Keluhan warga ini telah sampai ke Bupati Tulang Bawang dan Kantor ATR/BPN setempat. Rencananya, tim dari ATR/BPN bersama Bupati akan meninjau langsung lokasi sengketa pada Senin, 18 Agustus 2025.

“ATR/BPN dan Bupati akan meninjau lokasi untuk melihat pembuktian, apakah benar lahan itu di luar HGU,” kata Aan.

Sementara itu, Ketua LSM AKAR Lampung, Indra Mustain, mengapresiasi semangat warga Bakung Ilir. Ia menegaskan bahwa pengukuran ulang adalah “harga mati” demi keadilan dan kedaulatan rakyat.

Bagi warga Bakung Ilir, sengketa ini lebih dari sekadar masalah batas tanah. Ini adalah perebutan hak hidup dan kedaulatan adat. Mereka berharap rawa dan lahan adat dapat dikembalikan kepada pemilik aslinya.

“Kami sudah terlalu lama dizalimi. Sekarang waktunya rakyat berdiri,” pungkas Aan. (Rilis/*)

 

Berita Terkait

Dari Rasa Khawatir Jadi Kebanggaan: Lampung Selatan Tuan Rumah BBKT 2025
Bantah Keluarkan Siswi Viral, Sekolah Sebut Gina Pindah ke Pondok
BRI Kalianda Bantah Tudingan Penyaluran KUR Tak Tepat
Hari Santri, UIN RIL Berduka untuk Sidoarjo dan Soroti Peran Santri Global  
Gina Selalu Didampingi, Pemkot Janji Bantu Kejar Paket B
Amanat Walikota Jadi Prioritas, Camat Kemiling Diminta Jaga Kebersihan
Camat Kemiling Baru Janji Lanjutkan Program dan Sinergi 275 Pamong
1.260 Relawan SAPA Diperlengkapi Insentif Demi Ungkap Kekerasan Tersembunyi

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Dari Rasa Khawatir Jadi Kebanggaan: Lampung Selatan Tuan Rumah BBKT 2025

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:46 WIB

Bantah Keluarkan Siswi Viral, Sekolah Sebut Gina Pindah ke Pondok

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:26 WIB

BRI Kalianda Bantah Tudingan Penyaluran KUR Tak Tepat

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:53 WIB

Hari Santri, UIN RIL Berduka untuk Sidoarjo dan Soroti Peran Santri Global  

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:24 WIB

Amanat Walikota Jadi Prioritas, Camat Kemiling Diminta Jaga Kebersihan

Berita Terbaru

Lampung Selatan

Dari Rasa Khawatir Jadi Kebanggaan: Lampung Selatan Tuan Rumah BBKT 2025

Kamis, 23 Okt 2025 - 20:44 WIB

Bandarlampung

Bantah Keluarkan Siswi Viral, Sekolah Sebut Gina Pindah ke Pondok

Kamis, 23 Okt 2025 - 07:46 WIB

Lampung

BRI Kalianda Bantah Tudingan Penyaluran KUR Tak Tepat

Rabu, 22 Okt 2025 - 15:26 WIB

News

UIN RIL Buka Peluang Kuliah ke Taiwan

Rabu, 22 Okt 2025 - 11:12 WIB