Triga Lampung Desak Reformasi Total Manajemen Bank Lampung

- Editor

Kamis, 18 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pramoedya.id: Tiga organisasi sipil yang tergabung dalam Triga Lampung, Aliansi Komando Aksi Rakyat (AKAR), Koalisi Rakyat Madani (KERAMAT), dan Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (PEMATANK), menggelar aksi demonstrasi di depan kantor pusat Bank Lampung, Kamis (18/9/2025),

Massa menuntut perombakan total jajaran manajemen Bank Lampung, termasuk empat direktur utama. Mereka menilai kinerja bank milik daerah itu jauh dari maksimal, bahkan disebut sarat praktik kecurangan.

“Kami minta ganti menyeluruh seluruh pejabat di lingkungan Bank Lampung, termasuk empat direkturnya harus diganti,” teriak Indra Mustain, Ketua DPP AKAR Lampung, saat berorasi.

Desakan itu juga diarahkan kepada Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal sebagai pemegang kewenangan BUMD. Menurut mereka, dengan modal usaha besar, nasabah yang jelas, serta subsidi pemerintah, Bank Lampung seharusnya mampu memberikan pelayanan prima. “Bukan malah dijadikan ajang memperkaya pejabatnya,” kata Sudirman Dewa, Ketua Keramat.

Ketua Pematank, Suadi Romli, menyebut persoalan yang menjerat Bank Lampung bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan dugaan fraud sistematis yang melibatkan pejabat lama. “Ini bukan hanya soal perbankan, tapi soal kepercayaan publik terhadap BUMD. Jika pejabat nakal tidak diganti, rakyat semakin kehilangan kepercayaan,” ujarnya.

Dalam aksinya, Triga Lampung merinci tujuh persoalan yang mereka nilai menjadi bukti buruknya tata kelola Bank Lampung. Di antaranya kesenjangan gaji yang timpang, pegawai level bawah hanya menerima Rp3–4 juta per bulan, sementara direksi disebut bisa mengantongi hingga Rp100 juta.

Mereka juga menyoroti tidak adanya keterbukaan hasil audit OJK dan BI, lemahnya sistem keamanan perbankan yang rawan pembobolan, hingga pelayanan yang buruk. Bahkan, tercatat 116 kepala pekon di Lampung Barat memindahkan rekening ke bank BUMN.

Tak hanya itu, mereka menuding adanya kerugian miliaran rupiah akibat permainan data KUR di KCP Liwa, sindikat pencetakan ATM palsu yang merugikan 175 nasabah di Tulang Bawang, hingga keterlibatan karyawan dalam kasus pembobolan ATM di Pesisir Barat.

Sebagai informasi, situasi sempat memanas ketika massa mencoba merangsek masuk ke halaman kantor Bank Lampung. Adu dorong dengan aparat kepolisian tidak terhindarkan. Sejumlah batu juga sempat melayang ke arah kantor.

Massa mengancam akan kembali turun dengan jumlah lebih besar pekan depan apabila tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti. (Rilis/*)

 

Berita Terkait

Republik di Atas Meja Negosiasi: Siapa Menjual, Siapa Membeli Keadilan?
Mengapa Kita Perlu ‘Gaya’ Kang Dedy?
Robusta, Kafein, dan Revolusi Senyap di Lampung
Wasiat Soemitro dan Silat Gelap Zaman  
Menggugat Taji Progresif Kejati Lampung
Rahmah El Yunusiyyah Sang Perobek Tradisi Al-Azhar dari Padang Panjang
Cahaya dari Kamboja
PKC PMII Lampung “Serampangan”, PB Wajib Karateker

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 20:41 WIB

Republik di Atas Meja Negosiasi: Siapa Menjual, Siapa Membeli Keadilan?

Kamis, 4 Desember 2025 - 22:14 WIB

Mengapa Kita Perlu ‘Gaya’ Kang Dedy?

Selasa, 25 November 2025 - 19:39 WIB

Robusta, Kafein, dan Revolusi Senyap di Lampung

Senin, 17 November 2025 - 09:04 WIB

Wasiat Soemitro dan Silat Gelap Zaman  

Kamis, 13 November 2025 - 19:20 WIB

Menggugat Taji Progresif Kejati Lampung

Berita Terbaru

Lampung

Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani

Kamis, 11 Des 2025 - 18:50 WIB

Lampung

BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki

Kamis, 11 Des 2025 - 18:48 WIB