Pramoedya.id: Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung mencatat lonjakan target serapan gabah petani pada musim panen raya April 2025. Dari semula 41.789 ton, angka target melambung menjadi 177.485 ton menyusul perubahan kebijakan pemerintah pusat.
“Hingga hari ini, serapan sudah mencapai 48 ribu ton. Artinya, kami sudah melampaui target awal,” kata Pimpinan Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, Kamis (10/4/2025).
Perubahan strategi dilakukan pemerintah untuk merespons panen raya yang terjadi serentak di banyak daerah. Fokus digeser dari penyerapan beras ke gabah, agar petani bisa langsung menjual hasil panen dengan harga yang lebih menguntungkan. Pemerintah menetapkan harga beli gabah Rp6.500 per kilogram, sedikit di atas harga acuan pembelian (HAP).
“Trennya sekarang serap gabah dulu. Supaya petani tidak jual murah dan bisa menikmati panen dengan harga bagus,” ujar Nurman.
Di sisi lain, Bulog juga mendapat tugas menyerap 63.542 ton beras hingga akhir tahun. Namun capaian saat ini baru 7.581 ton masih jauh dari target. Fokus penyerapan gabah membuat realisasi penyerapan beras tersendat.
“Kalau target gabah belum tercapai sampai akhir April, masa serapan akan diperpanjang. Tapi untuk target akhir tahun, kami belum tahu apakah akan ditambah atau tidak,” ucapnya.
Dengan panen padi meluas di berbagai kabupaten, Bulog menargetkan serapan harian gabah mencapai 3.000 hingga 3.500 ton. Langkah ini diharapkan dapat menampung hasil panen petani secara maksimal.
“Target harian itu realistis. Kalau cuaca dan distribusi mendukung, gabah petani bisa kita serap semua,” tutupnya. (*)