Pramoedya.id: Pemerintah Provinsi Lampung kembali merombak struktur di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK). Dua nama menonjol dalam pergeseran kali ini yakni Asep Wirakarsa ditetapkan sebagai Kepala Bidang Jembatan, sementara Tri Susilowati dipercaya menjadi Kepala Bidang Jalan.
Pelantikan keduanya tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor 800.1.3.3./5630/VI.04/2025 tertanggal 9 Oktober 2025.
“Sekarang tugas kita beda ruangan, tapi satu nadi,” ujar Asep sambil tersenyum seusai pelantikan di Balai Keratun Lt. 3, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Jumat (10/10/2025).
Tri yang berada di sebelahnya menimpali.
“Kalau jembatannya rusak, jalannya juga tak bisa lewat. Jadi sebenarnya kita tetap bareng,” katanya sembari memamerkan map biru berisi SK pelantikan.
Sebelum restrukturisasi, keduanya berada di bidang yang sama tetapi beda fungsi. Tri menjabat sebagai Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan sedangkan asep di Pemeliharaannya. Kini, urusan itu dipisah agar kinerja lebih fokus dan pengawasan teknis lebih detail. Asep mengaku tanggung jawabnya kini lebih berat karena harus memastikan setiap bentang jembatan tetap kokoh dan aman.
“Lampung punya ratusan jembatan, dari yang di perbukitan sampai lintas pantai timur. Kita pastikan semuanya dalam kondisi baik. Jangan sampai jembatan jadi penghambat konektivitas,” katanya sumringah bebarengan mememkan SK pelantikan.
Sementara itu, Tri menegaskan pihaknya akan mempercepat pembangunan dan perawatan ruas-ruas utama yang menghubungkan antarkabupaten. Ia tak menampik bahwa tantangan infrastruktur di Lampung cukup kompleks, mulai dari kondisi geografis hingga koordinasi lintas instansi.
“Bagi kami, jalan bukan cuma soal aspal, tapi urat nadi ekonomi. Kalau putus, yang lumpuh bukan cuma transportasi,” jelas Tri.
Keduanya tetap berada dalam koordinasi Kepala Dinas BMBK Lampung, M. Taufiqullah, yang menekankan pentingnya sinergi antarbidang. Di bawah arahannya, BMBK menjadi salah satu wajah utama Gubernur Lampung dalam menunjukkan keseriusan membangun infrastruktur.
Pembagian bidang baru ini diharapkan bukan hanya soal teknis organisasi, tapi juga menyatukan ritme kerja. Asep dan Tri paham betul, jalan dan jembatan tak bisa berdiri sendiri.
“Kami memang sering ngopi bareng sekadar diskusi,” kata Tri sambil tertawa kecil.
“Kalau jalan selesai tapi jembatan belum, tetap saja kendaraan tidak bisa lewat.”
“Pada intinya kita saling bersinergi demi mewujudkan visi Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Lampung maju. Begitukan Bu Tri,” timpal Asep menutup pembicaraan. (*)