Pramoedya.id: Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meluncurkan layanan Samsat Digital Drive Thru di Bandarlampung, Senin (21/4/2025).
Di balik kemudahan administrasi perpanjangan STNK lima tahunan itu, terselip agenda besar pemerintah provinsi: percepatan perbaikan jalan lewat optimalisasi pendapatan pajak kendaraan.
“Inovasi ini berangkat dari kegelisahan kami soal kondisi jalan yang belum memadai,” kata Mirza.
Ia membandingkan capaian kondisi jalan mantap Lampung yang baru 78 persen, dengan Sumatera Selatan yang telah menyentuh 94 persen dan Banten 96 persen.
Perbedaan ini, kata dia, tak lepas dari keterbatasan fiskal daerah.
“APBD kita sangat berbeda jauh dengan dua provinsi itu. Masyarakat mungkin tidak melihat itu. Yang mereka lihat adalah jalan di provinsi lain bagus, sementara di tempat kita belum,” ujar Mirza.
Pemerintah, lanjutnya, melihat potensi besar dari sektor pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Namun, tingkat kepatuhan pembayaran masih rendah. Hanya 38 persen dari sekitar dua juta kendaraan yang terdata.
“Setelah kami telaah, penyebabnya antara lain kondisi ekonomi masyarakat, akses layanan yang masih terbatas, dan sistem yang belum optimal,” ungkapnya.
Samsat Digital Drive Thru hadir menjawab tantangan itu. Layanan ini memungkinkan pemilik kendaraan memperpanjang STNK tanpa turun dari kendaraan, dengan proses yang hanya memakan waktu 15–20 menit.
“Ini simbol kolaborasi antara Pemprov, Kepolisian, Jasa Raharja, dan perbankan. Kami ingin hadir dengan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan efisien,” kata Mirza.
Sementara itu, Kepala Polda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, menyebut inovasi ini sebagai wujud nyata Polri yang adaptif.
“Kita menyaksikan langkah maju dalam pelayanan publik, selaras dengan semangat Polri Presisi,” katanya.
Pemprov Lampung juga tengah mengembangkan aplikasi layanan pajak terintegrasi, bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Aplikasi ini ditargetkan bisa terhubung dengan SIGNAL, aplikasi resmi milik Polri.
Lewat pendekatan berbasis data, teknologi, dan sinergi antar-lembaga, Gubernur Mirza optimistis penerimaan daerah akan meningkat, sehingga program perbaikan infrastruktur bisa terus digenjot. (*)