Pramoedya,id: Pemerintah Provinsi Lampung mengambil langkah signifikan dengan mengajukan pinjaman sebesar Rp1 triliun, yang sebagian besar dananya akan diarahkan untuk menyelamatkan efisiensi sektor ketahanan pangan daerah. Strategi ini memfokuskan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak parah, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi lumbung beras unggulan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah, mengungkapkan bahwa proses pengajuan pinjaman kini sedang dibahas di Kementerian Keuangan. Ditegaskan bahwa keberhasilan pinjaman ini akan menjadi kunci bagi realisasi proyek perbaikan 15 ruas jalan sepanjang 380 kilometer yang sangat vital.
“Saat ini masih dibahas di Kementerian Keuangan, tapi kira-kira clue-nya Insya Allah kita berhasil dapat pinjaman Rp1 triliun,” ujar Taufiqullah, Kamis (27/11/2025).
Menurut Taufiqullah, perbaikan jalan bukan hanya soal mobilitas, melainkan langsung berkaitan dengan kesejahteraan petani dan harga komoditas. Ia menyebutkan bahwa salah satu prioritas utama adalah perbaikan ruas menuju Suoh, Lampung Barat. Kawasan ini dikenal sebagai penghasil beras unggulan, dan kondisi jalannya sangat memengaruhi biaya distribusi.
“Misalnya di Suoh. Kita dukung itu bagaimana nanti jalannya bagus, hasil dari berasnya bisa kebawa dengan ongkos angkut lebih murah. Untungnya apa? Petaninya lebih sejahtera,” jelasnya.
Dengan perbaikan ini, diharapkan beban biaya logistik yang selama ini ditanggung petani akibat jalan rusak dapat dipangkas, sehingga meningkatkan daya saing hasil panen. Ia menambahkan bahwa perbaikan 15 ruas jalan tersebut secara keseluruhan ditargetkan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pariwisata Provinsi Lampung. (*)







