Pramoedya.id: Pemerintah resmi akan menerapkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 24-27 Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran yang diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir Maret.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, mengatakan WFA akan membantu mengatur pergerakan pemudik agar tidak menumpuk dalam satu waktu.
“Dengan WFA, ASN yang tidak bertugas di sektor pelayanan langsung bisa bekerja dari mana saja. Ini untuk menghindari kepadatan arus mudik yang biasanya terjadi menjelang libur Lebaran,” kata Tito saat meninjau kesiapan angkutan Lebaran di Lampung, Kamis, (13/3/2025).
Menurut Tito, aturan WFA akan diterapkan secara fleksibel, menyesuaikan kebutuhan tiap instansi. ASN di sektor yang bersifat administratif dan tidak berhubungan langsung dengan pelayanan publik dapat bekerja dari lokasi yang lebih jauh dari kantor.
Namun, bagi mereka yang bertugas di sektor vital, seperti kesehatan, keamanan, dan layanan kependudukan, tetap akan bekerja secara normal.
“Kita pikirkan di sektor pelayanan juga,” lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, menyambut baik kebijakan ini. Ia menilai WFA dapat membantu mengurangi kepadatan kendaraan di jalur utama mudik, terutama di jalur darat menuju Pelabuhan Bakauheni.
“Dengan adanya WFA, kami berharap puncak mudik bisa lebih merata. Jangan sampai ada penumpukan yang berisiko menyebabkan kemacetan panjang,” kata Dudy.
Lampung menjadi salah satu provinsi yang disorot dalam kesiapan angkutan Lebaran tahun ini. Sebagai gerbang utama perlintasan Sumatra-Jawa, wilayah ini diperkirakan akan mengalami lonjakan pemudik yang signifikan.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memastikan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, termasuk peningkatan kapasitas transportasi, perbaikan infrastruktur jalan, serta penyediaan layanan mudik gratis.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik, terutama di simpul-simpul transportasi seperti Pelabuhan Bakauheni, Terminal Rajabasa, dan Stasiun Tanjung Karang,” tutupnya. (*)