Pramoedya.id: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza SZP, menggelar diseminasi strategi dan komunikasi pemasaran pariwisata melalui media sosial. Acara ini bertujuan untuk mengoptimalkan promosi destinasi wisata di Provinsi Lampung bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Rycko Menoza SZP menekankan bahwa media sosial adalah alat promosi yang paling ampuh dan populer saat ini. “Dengan media sosial, kita bisa menjangkau daerah yang jauh, bahkan sampai ke mancanegara,” kata politisi dari Partai Golkar tersebut. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam mempromosikan pariwisata Lampung melalui platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube.
Menurutnya, pertumbuhan pariwisata memiliki korelasi langsung dengan pertumbuhan ekonomi. “Pariwisata terus tumbuh, perekonomian juga tumbuh. Satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” jelas Rycko.
Ia meyakini, peningkatan kunjungan wisatawan akan secara otomatis menggerakkan roda perekonomian warga sekitar, terutama pelaku UMKM yang menjual produk lokal.
Rycko juga menyoroti keunggulan Provinsi Lampung yang memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari pantai, pegunungan, air terjun, hingga tempat rekreasi. Ia menambahkan, aksesibilitas ke Lampung kini semakin mudah dengan adanya jalan tol yang menghubungkan Sumatera Selatan, Riau, dan Bengkulu. Hal ini membuat waktu tempuh dari Palembang menjadi lebih cepat, hanya sekitar 4 jam.
Dalam kesempatan itu, Rycko turut mengajak masyarakat untuk mengubah citra Lampung.
“Mulai dari sekarang mari kita branding bahwa Lampung diisi oleh masyarakat yang ramah, baik, dan sopan. Bahwa informasi yang didapat itu tidak benar,” tegasnya.
Promosi pariwisata melalui media sosial juga dilihatnya sebagai peluang pemberdayaan ekonomi lokal. Selain menguntungkan pengelola destinasi, pemasaran digital ini dapat membuka kesempatan bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produk kerajinan tangan, makanan khas, atau produk lokal lainnya kepada khalayak yang lebih luas.
Rycko berharap, dengan strategi pemasaran yang kreatif dan relevan dengan tren digital, Lampung dapat terus meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional dan menarik lebih banyak wisatawan. Hal ini diharapkan bisa mendorong pengembangan infrastruktur wisata dan membuka potensi destinasi baru yang belum banyak dikenal. Ia menekankan pentingnya semua pihak untuk terus berinovasi agar bisa menonjol di tengah persaingan promosi yang ketat di media sosial. (*)