Pramoedya.id: Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandar Lampung, Dapid Novian Mastur, menyambut baik pernyataan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang mendukung penghentian impor ubi kayu (singkong). Ia menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani lokal yang selama ini dirugikan oleh derasnya arus impor.
“Ini langkah yang patut diapresiasi. Sejak awal kami di PMII telah menyuarakan keresahan para petani singkong di Lampung yang terpuruk akibat harga jatuh. Pernyataan Pak Prabowo menunjukkan bahwa aspirasi petani dan mahasiswa tidak diabaikan,” ujar Dapid kepada Pramoedya.id, Senin (26/5/2025).
Dapid menyebutkan bahwa impor singkong selama ini menjadi salah satu penyebab utama anjloknya harga di tingkat petani, terutama di wilayah sentra produksi seperti Lampung. Ia juga mengungkapkan bahwa sejak Januari 2025, PMII Bandar Lampung telah mendesak pemerintah untuk menghentikan impor singkong dan memprioritaskan penyerapan hasil panen dalam negeri.
“Kami bahkan sempat mengancam akan menduduki kantor partai yang menterinya bertanggung jawab atas kebijakan impor ini. Ini bukan soal politik, tapi soal keadilan ekonomi dan kedaulatan pangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, PMII Bandar Lampung berkomitmen untuk terus mengawal implementasi kebijakan tersebut agar tidak berhenti pada level wacana. Mereka mendorong agar langkah konkrit segera dilakukan, seperti regulasi pembatasan impor, subsidi untuk petani singkong, dan pembukaan akses pasar hasil pertanian lokal.
“Kalau pemerintah benar-benar serius, maka harus ada percepatan kebijakan. Jangan sampai pernyataan ini hanya jadi janji manis di awal pemerintahan,” tutup Dapid.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan setuju atas usulan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menghentikan impor ubi kayu demi melindungi petani lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Sikap tersebut disampaikan dalam rapat terbatas pada 23 Mei 2025. (*)