Dari Terendah ke Tertinggi: Lompatan Fiskal Pemprov Lampung

- Editor

Senin, 12 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pramoedya.id: Pemerintah Provinsi Lampung mencatat lonjakan signifikan dalam realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Per 10 Mei 2025, realisasi pendapatan daerah telah mencapai 30,23%, sementara belanja daerah menembus angka 24,62%.

Capaian ini bukan hanya melampaui rata-rata nasional, tetapi juga menjadi yang tertinggi bagi Pemprov Lampung dalam lima tahun terakhir.

Padahal, hanya beberapa hari sebelumnya, data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per 7 Mei 2025 sempat menempatkan Lampung sebagai provinsi dengan realisasi pendapatan terendah kedua secara nasional. Namun, dengan akselerasi fiskal yang masif selama Maret hingga April, pendapatan Lampung melonjak lebih dari 21 poin persentase, sementara belanja daerah naik hampir 19 poin.

Dr. Saring Suhendro, akademisi dan peneliti keuangan publik dari Universitas Lampung sekaligus pengurus ISEI Lampung, menyebut capaian ini sebagai bentuk fiscal shock response yang tepat.

“Apa yang dilakukan Pemprov Lampung menunjukkan kapasitas fiskal yang tanggap terhadap dinamika nasional. Ini bukan semata eksekusi cepat, tapi juga keberanian untuk berbenah secara sistematis,” kata Dr. Saring, Senin (12/5/2025).

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menanggapi kritik dari pemerintah pusat bukan dengan pembelaan, melainkan dengan tiga langkah strategis:

1. Menyelaraskan penatausahaan kas dengan progres pembangunan di lapangan;

2. Mengintegrasikan Dana BOS dan BLUD ke dalam sistem pelaporan keuangan daerah;

3. Memastikan efisiensi perputaran kas agar dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

Langkah-langkah ini sejalan dengan arahan Mendagri Tito Karnavian, bahwa belanja pemerintah harus menjadi motor penggerak ekonomi. Lampung menjawab tantangan tersebut lewat kerja nyata.

“Pemerintah yang kuat bukan yang sempurna sejak awal, tapi yang cepat belajar dan berani memperbaiki,” lanjut Dr. Saring. Ia menilai strategi fiskal Lampung sebagai bentuk fiscal leadership yang solutif dan berbasis data.

Kini, Lampung tak lagi di barisan belakang. Justru menjadi salah satu contoh nasional dalam percepatan belanja anggaran dan tata kelola fiskal yang adaptif.(*)

Berita Terkait

Kacau! Mantri di Pringsewu Potong Pucuk Alat Kelamin Anak Saat Khitan
Edi Irawan Hibahkan Kantor Demokrat Lampung ke DPP
LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS
Panitia Nasional Tinjau Pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Raden Intan Lampung
Disdik Balam Memilih Pasif atas Putusan MK Soal Pendidikan Gratis
Pemkot Bagikan Kompor Gas Gratis, Dorong Efisiensi UMKM
Dua Nama Tercatat Bakal ‘Adu Ilmu’ Rebut KONI Lampung
Aliansi LSM Asal Lampung Geruduk Kejagung dan KPK

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 18:21 WIB

Kacau! Mantri di Pringsewu Potong Pucuk Alat Kelamin Anak Saat Khitan

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:19 WIB

Edi Irawan Hibahkan Kantor Demokrat Lampung ke DPP

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:05 WIB

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:45 WIB

Panitia Nasional Tinjau Pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Raden Intan Lampung

Kamis, 12 Juni 2025 - 23:25 WIB

Disdik Balam Memilih Pasif atas Putusan MK Soal Pendidikan Gratis

Berita Terbaru

Sumber| Fimela (ilustrasi)

Hukum dan Kriminal

Kacau! Mantri di Pringsewu Potong Pucuk Alat Kelamin Anak Saat Khitan

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:21 WIB

Politik dan Pemerintahan

Edi Irawan Hibahkan Kantor Demokrat Lampung ke DPP

Minggu, 15 Jun 2025 - 17:19 WIB

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Hukum dan Kriminal

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Minggu, 15 Jun 2025 - 17:05 WIB