Dinilai Jadi Sumber Masalah, Pergub 61/2020 tentang Uang Komite Direvisi

- Editor

Selasa, 10 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico, saat ditemui di ruang kerjanya. Foto| Agis

Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico, saat ditemui di ruang kerjanya. Foto| Agis

Pramoedya.id: Pemerintah Provinsi Lampung memastikan penghapusan uang komite di 352 SMA, SMK, dan SLB negeri akan diikuti revisi aturan teknis guna menjamin operasional pendidikan tetap berjalan. Meski penghapusan telah diumumkan, Pergub 61/2020 yang jadi dasar hukum komite hingga kini belum resmi dicabut.

“Masih berproses. Kemungkinan besar pergub akan kita revisi, bukan langsung dicabut,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/6/2025).

Ia menegaskan dan melarang pungutan kolektif melalui komite, namun tetap membuka ruang bagi sumbangan sukarela dari individu maupun perusahaan melalui skema CSR.

Menurutnya, bantuan perorangan tetap diperbolehkan selama tidak bersifat paksaan dan kolektif. “Kalau ada warga mampu yang mau bantu bangun WC sekolah, masa kita tolak? Itu bentuk kepedulian,” ujarnya.

Ia mengakui, penghapusan komite sekolah membawa konsekuensi pembiayaan cukup besar, terutama untuk operasional dasar di sekolah-sekolah negeri. Namun pihaknya telah menyiapkan skema penyesuaian untuk menutup kekosongan anggaran, terutama hingga akhir tahun 2025.

“Ada beberapa kegiatan yang akan kita tata ulang, diprioritaskan untuk kebutuhan mendesak. Mulai Juli sampai Desember ini, insya Allah bisa tertangani,” jelasnya. Ia menambahkan, skema pembiayaan yang lebih stabil baru akan berjalan secara penuh pada 2026.

Pemerintah Provinsi, lanjutnya, telah menghitung kebutuhan anggaran pasca penghapusan komite. “Tidak sampai triliunan, ratusan miliar iya,m. Itu akan kita support dari APBD,” ungkapnya.

Soal substansi revisi pergub, ia menegaskan larangan total terhadap pungutan kolektif seperti uang komite atau sumbangan biaya pendidikan (SBP). Dirinya mengakui bahwa Pergub 61/2020 kontra dengan Permendikbud 75/2016, bahkan peraturan daerah yang berlaku.

Namun untuk aktivitas seperti praktik kerja lapangan (PKL), kunjungan industri, atau kegiatan situasional lainnya yang sifatnya sukarela dan atas kesepakatan, masih diperbolehkan.

“Prinsipnya, tidak boleh ada lagi pungutan yang bersifat wajib dan kolektif. Tapi ruang partisipasi tetap ada, asal tidak melanggar prinsip keadilan dan transparansi,” tutupnya.(*)

Berita Terkait

Semua Anggota DPR Komisi XI 2019-2024 Berpeluang Terseret Kasus Skandal CSR BI-OJK
Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani
BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki
Kemenag Ajak PTKN Dorong Indonesia Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif
UIN RIL Kembali Sabet Penghargaan PPID PTKN Berkinerja Terbaik dari Kemenag
Balam Salurkan Bantuan ke Korban Bencana Sumatra Barat
Zona KHAS UIN RIL Jadi Model Bisnis Inklusif, Wadah Kolaborasi UMKM Berbasis Kampus
Kantin UIN Raden Intan Lampung Ditetapkan Zona KHAS Perdana se-Lampung

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:55 WIB

Semua Anggota DPR Komisi XI 2019-2024 Berpeluang Terseret Kasus Skandal CSR BI-OJK

Kamis, 11 Desember 2025 - 18:50 WIB

Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani

Kamis, 11 Desember 2025 - 18:48 WIB

BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki

Rabu, 10 Desember 2025 - 21:01 WIB

Kemenag Ajak PTKN Dorong Indonesia Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Rabu, 10 Desember 2025 - 20:58 WIB

UIN RIL Kembali Sabet Penghargaan PPID PTKN Berkinerja Terbaik dari Kemenag

Berita Terbaru

Lampung

Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani

Kamis, 11 Des 2025 - 18:50 WIB

Lampung

BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki

Kamis, 11 Des 2025 - 18:48 WIB