Pramoedya.id: Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal (RMD), mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat semangat kebersamaan dalam perayaan Idul Fitri 2025.
Hal ini ia sampaikan ketika usai melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di Lapangan Saburai Enggal, Bandar Lampung, Senin (31/3).
“Dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025 ini, kita harus memperhatikan berbagai aspek, yakni spiritual, sosial, kesehatan, dan yang terpenting adalah kebersamaan,” kata dia.
Ia menekankan bahwa kebersamaan menjadi faktor penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan, sekaligus mendukung pembangunan di Provinsi Lampung.
“Dengan momentum Idul Fitri ini, diharapkan ukhuwah (persaudaraan) semakin erat, sehingga kita dapat membangun daerah ini dengan lebih baik,” lanjutnya.
Menurut RMD, kebersamaan dalam persaudaraan harus berlandaskan dua nilai utama, yaitu kerukunan dan cinta kemanusiaan. Ia mengapresiasi masyarakat Lampung yang telah menjalankan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri dalam suasana yang aman dan kondusif.
“Kerukunan dan cinta kemanusiaan harus terus kita jaga. Kita patut bersyukur karena masyarakat Lampung dapat melaksanakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan suasana yang tenteram,” tambahnya.
Ia menambahkan, situasi kondusif selama Ramadhan dan Idul Fitri merupakan hasil dari kerja sama berbagai pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
“Keamanan yang terjaga dengan baik ini berkat kerja keras semua pihak. Dengan situasi yang aman, kita dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dengan sukacita,” tutupnya.
Diketahui, Shalat Idul Fitri 2025 di Lapangan Saburai dihadiri Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung.
Bertindak sebagai khatib adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Wan Jamaludin, Sementara itu, imam Shalat Idul Fitri dipimpin oleh H. Achmad Asiri dari Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darut Tilawah, dengan bilal oleh Kodri dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung. (*)