Yerusalem dan Tel Aviv Pecah, Demonstran Sebut Netanyahu Penghianat

- Editor

Jumat, 21 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pramoedya.id: Israel kembali diguncang demonstrasi besar-besaran. Ribuan warga turun ke jalan di Yerusalem dan Tel Aviv pada Rabu (20/3/2025), meneriakkan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka menuduh Netanyahu menggunakan perang di Gaza demi keuntungan politiknya sendiri, serta melakukan manuver otoriter dengan memecat kepala dinas keamanan dalam negeri, Ronen Bar.

Demonstrasi ini merupakan lanjutan dari gelombang protes yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Kali ini, Presiden Israel, Isaac Herzog, juga ikut bersuara. Dalam pernyataannya, Herzog menyatakan “keprihatinan mendalam” atas langkah pemerintah Netanyahu, terutama terkait kebijakan perpanjangan serangan ke Gaza meskipun masih ada 59 sandera Israel yang belum dibebaskan oleh Hamas.

“Kita tidak bisa membiarkan kepentingan nasional dikorbankan demi kepentingan politik,” ujar Herzog dalam pernyataannya yang banyak ditafsirkan sebagai kritik langsung terhadap Netanyahu.

Pemicu Demo: Dari Perang Gaza hingga Manuver Politik Netanyahu

Demonstran menuding Netanyahu sengaja memperpanjang konflik di Gaza untuk mempertahankan dukungan dari kubu sayap kanan dan kelompok ultra-nasionalis. Mereka menilai bahwa alih-alih fokus menyelamatkan para sandera, Netanyahu justru menggunakan perang sebagai alat politik untuk menekan oposisi dan menghindari tuntutan hukum dalam kasus korupsi yang masih berlangsung.

Selain itu, keputusan Netanyahu untuk memecat Ronen Bar, kepala dinas keamanan dalam negeri (Shin Bet), memicu kemarahan publik. Pemecatan Bar dianggap sebagai upaya Netanyahu untuk membersihkan pemerintahan dari pejabat-pejabat yang tidak sejalan dengannya, memperkuat kontrolnya atas lembaga-lembaga keamanan, dan melemahkan institusi demokrasi Israel.

“Saya tidak bisa diam melihat negara ini jatuh ke dalam otoritarianisme,” kata seorang demonstran di Tel Aviv yang dikutip media lokal.

Teriakan “Pengkhianat!” di Tengah Gelombang Protes

Di Yerusalem, ribuan orang berkumpul di sekitar Knesset (parlemen Israel), membawa spanduk bertuliskan “Netanyahu, pengkhianat!” dan “Bawa pulang sandera sekarang juga!” Beberapa demonstran bahkan membakar foto Netanyahu sebagai bentuk kemarahan terhadap kebijakannya.

Di Tel Aviv, massa memblokir jalan utama dan bentrok dengan polisi ketika mencoba mendekati kantor pemerintahan. Polisi anti huru-hara dikerahkan untuk membubarkan demonstran, sementara beberapa peserta aksi ditangkap.

Meskipun protes ini berlangsung dalam skala besar, Netanyahu tetap bergeming. Ia menolak kritik dan menyebut demonstrasi ini sebagai upaya dari “kelompok sayap kiri” yang ingin melemahkan Israel di tengah konflik dengan Hamas.

Meskipun tekanan terhadap Netanyahu semakin besar, ia masih mendapat dukungan kuat dari partai-partai sayap kanan dan kelompok ultra-nasionalis yang menjadi basis politiknya. Koalisinya di parlemen masih solid, sehingga kecil kemungkinan ia akan dipaksa mundur dalam waktu dekat.

Namun, dengan meningkatnya ketidakpuasan publik dan dukungan internasional terhadap gencatan senjata di Gaza, posisi Netanyahu bisa semakin terjepit. Jika protes terus membesar dan oposisi semakin solid, tekanan politik terhadapnya bisa mencapai titik yang sulit untuk dihindari.(*)

Berita Terkait

Konflik Israel-Palestina ‘Membelah’ Eropa
Kashmir Berdarah, India-Pakistan Kembali Panas
“Hands-Off!”: Dunia Melawan Trump-Musk dan Politik Kampus AS
Dari Istanbul ke Ankara, Jurnalis dan 1400 Demonstran Ditangkap
Serbia di Ambang Krisis: Bom Asap di Parlemen dan 100 Hari Gelombang Protes
Tragedi Tewasnya 78 Muslim Thailand, Thaksin Shinawatra Minta Maaf
Haka Vs LGBT, Protes Keras Maori atas Penyimpangan
Meta Platform Longgarkan Kebijakan Facebook Marketplace Pasca Denda Uni Eropa

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 19:37 WIB

Konflik Israel-Palestina ‘Membelah’ Eropa

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:43 WIB

Kashmir Berdarah, India-Pakistan Kembali Panas

Senin, 7 April 2025 - 12:37 WIB

“Hands-Off!”: Dunia Melawan Trump-Musk dan Politik Kampus AS

Jumat, 28 Maret 2025 - 00:15 WIB

Dari Istanbul ke Ankara, Jurnalis dan 1400 Demonstran Ditangkap

Jumat, 21 Maret 2025 - 17:09 WIB

Yerusalem dan Tel Aviv Pecah, Demonstran Sebut Netanyahu Penghianat

Berita Terbaru

Sumber| Fimela (ilustrasi)

Hukum dan Kriminal

Kacau! Mantri di Pringsewu Potong Pucuk Alat Kelamin Anak Saat Khitan

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:21 WIB

Politik dan Pemerintahan

Edi Irawan Hibahkan Kantor Demokrat Lampung ke DPP

Minggu, 15 Jun 2025 - 17:19 WIB

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Hukum dan Kriminal

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Minggu, 15 Jun 2025 - 17:05 WIB