Pramoedya.id: Real Madrid, raja Eropa 15 kali, harus merapikan mahkotanya lebih awal musim ini. Di hadapan pendukung sendiri di Santiago Bernabéu, mereka takluk 1-2 dari Arsenal dalam leg kedua perempat final Liga Champions, Kamis (17/4/2025). Dengan agregat 1-5, The Gunners melaju mulus ke semifinal, meninggalkan luka menganga di kubu Los Blancos.
Padahal Madrid turun dengan semangat kebangkitan. Main di kandang, mereka coba menekan sejak awal, tapi Arsenal datang bukan buat bertahan. Tim muda asuhan Mikel Arteta tampil berani, bahkan terkesan nakal. Bukayo Saka membuka keunggulan di menit 65, yang sempat dibalas Vinícius Jr. dua menit kemudian. Namun, di penghujung laga, Gabriel Martinelli menutup pesta dengan gol kedua Arsenal.
Ada drama, tentu. Saka gagal penalti di babak pertama—Courtois membacanya dengan baik. Madrid sempat mengira dapat penalti juga, tapi VAR berkata lain. Di luar itu, Vinícius mencatat sejarah: 29 gol dan 21 assist di Liga Champions. Namanya kini sejajar Ronaldo, Benzema, dan Raúl. Tapi angka-angka itu tak bisa menyelamatkan Madrid malam itu.
Arteta sumringah. Dalam wawancara pasca-laga, ia sempat bercanda ingin “menampar” Saka karena gagal penalti. Tapi siapa bisa marah setelah menang seperti itu? Di sisi lain, Ancelotti terlihat tenang tapi muram. Masa depannya di Madrid mulai disorot.
Arsenal selanjutnya akan bentrok dengan PSG di semifinal. Sebuah duel muda-vs-muda, penuh kecepatan dan ambisi.(*)