Pramoedya.id: Polemik penanganan sampah di Bandar Lampung yang sudah lebih dari satu dekade menuai kritik akhirnya menemui titik terang. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, yang selama ini dikenal dengan persoalan lingkungan hingga menelan korban, secara bertahap akan ditinggalkan. Pemerintah menyiapkan lokasi baru di Natar, Lampung Selatan, sebagai pengganti.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto, menjelaskan bahwa skema pengelolaan sampah ini merupakan hasil kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Menurut dia, Bandar Lampung dan Lampung Selatan telah sepakat menjalankan mekanisme regional.
“Lahannya ada di Natar. Beberapa waktu lalu, Walikota Bandar Lampung dan Bupati Lampung Selatan sudah melakukan audiensi dengan Pemprov serta pihak-pihak terkait. Pembahasan juga sudah sampai ke tingkat pusat,” kata Yusnadi saat ditemui, Senin (15/9/2025).
Ia mengungkapkan, TPA Natar saat ini tengah dalam tahap persiapan. “Kita juga mendengar langsung pernyataan Pak Zulhas terkait percepatan. Perkiraan waktunya sekitar satu setengah tahun. Mudah-mudahan, pada 2027 kita sudah bisa meninggalkan TPA Bakung dan beralih ke lokasi baru yang lebih baik dari sisi pengelolaan,” jelasnya.
Yusnadi menambahkan, apabila TPA Natar sudah beroperasi, pengelolaan di Bakung akan dihentikan secara bertahap. Lahan eks-TPA tersebut direncanakan berubah fungsi menjadi kawasan wisata sekaligus ruang terbuka hijau (RTH).
“Dalam rapat bersama OPD, Walikota sudah membahas Bakung sebagai bagian dari program jangka panjang. Nantinya, lahan seluas 13 hektar itu akan difungsikan untuk wisata dan RTH, sebab kita butuh RTH,” terangnya.
Selain soal lokasi pembuangan baru, DLH juga menyiapkan langkah lain yang bersifat edukatif. Salah satunya dengan memperluas program bank sampah hingga ke sekolah-sekolah.
“Kita sudah ada bank sampah di tiap kecamatan. Namun nanti kita akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, memungkinkan tidak untuk membuat bank sampah di lingkungan sekolah. Dengan begitu, edukasi pengelolaan sampah bisa dimulai sejak dini,” pungkasnya.(*)