Pramoedya.id: Malam di Santiago Bernabeu selalu menyimpan kisah, dan kali ini, Real Madrid menuliskan babak baru dalam saga mereka melawan Atletico Madrid. Dengan kemenangan 2-1 pada Rabu (5/3/2025), Los Blancos membuka jalan menuju perempat final Liga Champions, meski bayang-bayang perlawanan masih mengintai dari Metropolitano.
Rodrygo membuka skor lebih awal, menit ke-4, dalam skema yang mengingatkan pada tarian Flamenco: cepat, anggun, dan mematikan. Namun, keunggulan itu hanya sebentar menjadi milik Madrid. Julian Alvarez, seolah menolak tunduk pada atmosfer Bernabéu, menjawab dengan tembakan melengkung yang menjebol gawang Courtois—sebuah pengingat bahwa Atletico tak datang hanya untuk menjadi figuran.
Tetapi sepak bola, seperti kehidupan, tak selalu berpihak pada yang berani bertahan. Sebelum turun minum, Brahim Diaz, sang protagonis tak terduga, menari melewati barisan pertahanan lawan dan menuntaskan peluang dengan ketenangan seorang maestro. Gol itu menjadi noktah yang membedakan malam antara kemenangan dan kebuntuan.
Babak kedua berjalan seperti duel dua pemikir besar: penuh strategi, sedikit manuver berisiko, tapi sarat ketegangan. Vinicius Júnior dan Kylian Mbappe—dua pemain yang diharapkan menjadi aktor utama—hanya menyisakan jejak peluang, tanpa akhir yang sempurna.
Madrid kini unggul, tapi tidak dalam kepastian. Metropolitano menunggu, dan seperti yang selalu terjadi dalam kisah derby ini, takdir belum selesai ditulis.(*)