Mahasiswa Malahayati Kepung DPRD Lampung, Tolak Militerisasi Sipil

- Editor

Selasa, 25 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Universitas Malahayati ketika melakukan aksi di depan Gedung DPRD Lampung. Foto: Pramoedya

Mahasiswa Universitas Malahayati ketika melakukan aksi di depan Gedung DPRD Lampung. Foto: Pramoedya

Pramoedya.id: Gelombang penolakan terhadap Undang-Undang TNI dan Rancangan Undang-Undang Polri terus meluas. Mahasiswa Universitas Malahayati turun ke jalan, menilai dua regulasi itu sebagai ancaman serius bagi demokrasi.

Aksi protes digelar di depan Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin ,(25/3/2025). Puluhan mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Universitas Malahayati (KM UNMAL) membawa spanduk dan berorasi.

Gubernur Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati, Agung Berlian, menyebut aturan ini sebagai upaya militerisasi kehidupan sipil.

“Ini bukan sekadar revisi undang-undang, ini ancaman langsung terhadap supremasi sipil,” kata Agung dalam orasinya.

“Reformasi 1998 mengajarkan kita bahwa demokrasi adalah harga mati. Jangan biarkan pengorbanan para reformis sia-sia,” lanjutnya.

Mereka menyoroti beberapa pasal dalam UU TNI dan RUU Polri yang dinilai membuka celah bagi aparat untuk memperluas kewenangannya tanpa pengawasan yang jelas. Mereka khawatir regulasi ini menjadi alat untuk membungkam kritik dan mempersempit ruang demokrasi.

Agung menegaskan, mahasiswa tidak akan tinggal diam. Keluarga besar Universitas Malahayati berkomitmen mengawal isu ini hingga ada sikap tegas dari pemerintah dan DPR.

“Jika negara menutup telinga terhadap suara rakyat, maka mahasiswa akan menjadi pengerasnya,” tegasnya.

Diketahui, aksi protes mahasiswa Universitas Malahayati ini menambah daftar panjang penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Sejumlah kampus di kota lain juga mulai mengorganisasi gerakan serupa, menuntut pemerintah membatalkan regulasi yang mereka anggap sebagai langkah mundur bagi demokrasi. (*)

Berita Terkait

PMII Balam Siapkan Pemimpin Muda untuk Bangun Daerah Lewat PKL
Ketika Literasi Dijadikan Panggung Perubahan oleh Ormawa FDIK UIN RIL
Kader PMII Bandarlampung Protes, Kirim Pakaian Dalam Wanita ke Ketua PB PMII
Ormawa FDIK Gelar Lomba Seni dan Literasi, Beasiswa Menanti Pemenang
Ini Atensi Kadisdikbud Lampung Ketika Kunjungi Sekolah-sekolah? 
Disdikbud Lampung Pangkas Anggaran Rp14 M, Pastikan Kualitas Pendidikan Tak Terdampak
Thomas: 10 Ribu Ijazah Dikembalikan ke Siswa, Proses Hampir Rampung
Disdik Lampung Komit Genjot Literasi Sekolah

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 23:17 WIB

PMII Balam Siapkan Pemimpin Muda untuk Bangun Daerah Lewat PKL

Kamis, 17 April 2025 - 19:31 WIB

Ketika Literasi Dijadikan Panggung Perubahan oleh Ormawa FDIK UIN RIL

Rabu, 26 Maret 2025 - 23:10 WIB

Kader PMII Bandarlampung Protes, Kirim Pakaian Dalam Wanita ke Ketua PB PMII

Selasa, 25 Maret 2025 - 21:19 WIB

Mahasiswa Malahayati Kepung DPRD Lampung, Tolak Militerisasi Sipil

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:31 WIB

Ormawa FDIK Gelar Lomba Seni dan Literasi, Beasiswa Menanti Pemenang

Berita Terbaru

Ketua PMII Bandar Lampung, Dapid Novian Mastur, ketika menyampaikan sambutan. Foto: Luki

Bandarlampung

PMII Balam Siapkan Pemimpin Muda untuk Bangun Daerah Lewat PKL

Rabu, 23 Apr 2025 - 23:17 WIB

Foto: ilustrasi

Perspektif

Korban Nyata dan Tindakan Klise Pelindo

Rabu, 23 Apr 2025 - 14:58 WIB