Pramoedya.id: Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bandarlampung melakukan aksi protes dengan cara tak biasa. Mereka mengirimkan bra dan celana dalam wanita kepada Ketua Pengurus Besar (PB) PMII, M. Shofiyullah Cokro.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan PB PMII yang dinilai tidak memiliki sikap tegas dalam menyikapi pengesahan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) oleh pemerintah.
Mereka menganggap PB PMII seharusnya mengambil peran lebih aktif dalam menyuarakan aspirasi mahasiswa dan rakyat.
Salah satu kader PMII Bandarlampung, M. Iman Ibrahim, menyebut pengiriman pakaian dalam tersebut sebagai simbol kritik terhadap Ketua PB PMII yang dinilai tidak memiliki keberanian untuk bersikap.
“Kalau Ketua PB PMII tidak berani mengambil sikap atas situasi genting ini, maka pakaian dalam tersebut lebih pantas untuk dikenakan,” kata M. iman Ibrahim yang akrab di panggil Boim setelah mengirimkan pakaian dalam dan surat terbuka kepada PB PMII melalui Kantor Pos Bandar Lampung, Rabu (26/3/2025).
Boim menilai sikap PB PMII yang cenderung diam menunjukkan ketidakjelasan arah organisasi dalam merespons isu nasional.
Menurutnya, organisasi mahasiswa Islam terbesar itu seharusnya tampil sebagai kekuatan kritis, bukan justru absen dalam momentum krusial.
Sebagai bagian dari aksinya, Boim juga melampirkan surat terbuka kepada Ketua PB PMII.
Dalam surat itu, ia menyoroti tanggung jawab PMII dalam mengawal cita-cita kemerdekaan Indonesia dan menegaskan bahwa PB PMII seharusnya bersikap lebih progresif.
“Kami mengultimatum Ketua PB PMII untuk segera mengambil sikap, memimpin gerakan perlawanan sebagaimana seharusnya peran PMII,” tulis Boim dalam suratnya. (*)