Pramoedya.id: Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga akhir Maret.
Menurutnya cuaca yang tidak menentu berpotensi mempengaruhi stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayahnya.
“Dari BMKG, kita menerima informasi bahwa potensi banjir masih ada. Ini dapat berakibat pada inflasi yang cukup tinggi jika tidak diantisipasi,” kata dia ketika diwawancarai, Jumat (7/3/2025.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem, terutama terkait distribusi barang kepada konsumen.
“Distribusi pangan sangat vital, jangan sampai gangguan cuaca menghambat proses ini,” tegasnya.
Selain itu, Mirza juga menyoroti perlunya kesiapan sarana transportasi dan infrastruktur yang baik.
“Kami prioritaskan pengembangan jalan yang menghubungkan antar daerah, termasuk jalan nasional dan provinsi, agar distribusi barang dan transportasi masyarakat tetap lancar, terutama menjelang Ramadhan,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk bersikap bijak dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran, menghindari panic buying yang dapat memicu inflasi.
“Mari kita pastikan informasi yang benar bahwa pemerintah dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan,” ajaknya.
Dalam hal ketersediaan pangan, sebelumnya tercatat surplus pada sejumlah komoditas. Untuk beras, ketersediaan mencapai 1,05 juta ton dengan kebutuhan 284.531 ton, menghasilkan surplus 766.536 ton. Komoditas lainnya, seperti jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi, dan ayam, juga menunjukkan surplus yang signifikan, menjamin ketersediaan pangan di masyarakat. (*)