Anggaran untuk Tenaga Pendamping adalah Investasi, Bukan Pemborosan

- Editor

Rabu, 2 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

Ditulis Oleh: Inflasiman

Pramoedya.id: Dalam teori ekonomi modern, penganggaran untuk tenaga pendamping dapat dianggap sebagai investasi dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas program-program pemerintah, bukan sebagai pemborosan.

Dalam konteks efisiensi, anggaran untuk tenaga pendamping seharusnya dapat membantu meningkatkan efisiensi program-program pemerintah bila pengadaannya dilakukan sesuai aturan dan memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan.

Intinya, penganggaran untuk tenaga pendamping tidak dapat dianggap sebagai pemborosan, tetapi sebagai investasi dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas program-program pemerintah.

Dengan demikian, tenaga pendamping adalah investasi strategis yang berharga karena bermanfaat untuk jangka panjang, yakni meningkatkan kapasitas pegawai pemerintah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Masalahnya, keberadaan tenaga pendamping seringkali dianggap sebagai pembororosan, tidak efiesien dan macam-macam tuduhan lain yang secara empiris tidak dapat dibuktikan.

Penting atau tidaknya tenaga pendamping dalam sebuah organisasi pemerintahan adalah ranah organisasi bersangkutan. Tentu saja pengadaannya dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan peraturan dan arahan pimpinan di atasnya.

Untuk menguji apakah tenaga pendamping itu bermanfaat sesungguhnya dapat dijelaskan dengan mudah melalui laporan-laporan berkala yang biasanya memuat sejumlah catatan, saran dan rekomendasi untuk menjadi perhatian pengguna.

Hampir seluruh organisasi pemerintahan di Indonesia menikmati kemanfaatan ini. Sebab, tak ada aturan keuangan yang dilanggar. Bahkan keberadaan tenaga pendamping sudah diakomodasi dalam Standar Satuan Harga Pemerintah, yang juga mengatur tentang keberadaan konsultan individu dan bentuk tenaga pendukung lainnya.

Oleh karena itu, keberadaan tenaga pendamping perlu dipertahankan dan ditingkatkan untuk mendukung pembangunan daerah.

Yang tidak perlu dipertahankan adalah tenaga pendamping ‘karbitan’ yang tiba-tiba namanya disodorkan!

Berita Terkait

Republik di Atas Meja Negosiasi: Siapa Menjual, Siapa Membeli Keadilan?
Mengapa Kita Perlu ‘Gaya’ Kang Dedy?
Robusta, Kafein, dan Revolusi Senyap di Lampung
Wasiat Soemitro dan Silat Gelap Zaman  
Menggugat Taji Progresif Kejati Lampung
Rahmah El Yunusiyyah Sang Perobek Tradisi Al-Azhar dari Padang Panjang
Cahaya dari Kamboja
PKC PMII Lampung “Serampangan”, PB Wajib Karateker

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 20:41 WIB

Republik di Atas Meja Negosiasi: Siapa Menjual, Siapa Membeli Keadilan?

Kamis, 4 Desember 2025 - 22:14 WIB

Mengapa Kita Perlu ‘Gaya’ Kang Dedy?

Selasa, 25 November 2025 - 19:39 WIB

Robusta, Kafein, dan Revolusi Senyap di Lampung

Senin, 17 November 2025 - 09:04 WIB

Wasiat Soemitro dan Silat Gelap Zaman  

Kamis, 13 November 2025 - 19:20 WIB

Menggugat Taji Progresif Kejati Lampung

Berita Terbaru

Lampung

Jembatan Way Kali Nurik Ambruk, BMBK Lampung Gercep Tangani

Kamis, 11 Des 2025 - 18:50 WIB

Lampung

BMBK Lampung Catat 52 Ruas Jalan Rampung Diperbaiki

Kamis, 11 Des 2025 - 18:48 WIB