Pramoedya.id: Paris Saint-Germain (PSG) datang ke Emirates Stadium bukan untuk jalan-jalan. Mereka pulang dengan kemenangan tipis namun krusial, 1-0 atas Arsenal dalam leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB.
Baru tiga menit laga berjalan, Dembélé sudah bikin pendukung tuan rumah terdiam. Umpan cerdik dari Khvicha Kvaratskhelia disambutnya dengan sepakan keras yang tak mampu dibendung David Raya. Skor 1-0 untuk PSG, dan itu bertahan hingga akhir laga.
Arsenal yang sepanjang musim tampil garang di kandang justru tampil tumpul malam itu. Beberapa peluang emas hadir, tapi selalu mentok di kaki atau tangan Gianluigi Donnarumma yang tampil seperti tembok besar di bawah mistar. Sempat ada harapan lewat gol Mikel Merino di babak kedua, tapi VAR berkata lain—offside, katanya. Buyar sudah.
Di sisi lain, PSG tampil efisien. Mereka tak banyak menguasai bola, tapi tahu kapan harus menusuk. Sebuah pola yang jadi ciri khas mereka musim ini: tak perlu mendominasi, cukup satu peluang emas yang dimaksimalkan.
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tampak tak puas dengan hasil ini. “Kami terlalu lambat di awal, dan gol cepat itu membunuh momentum kami. Tapi semua masih terbuka di leg kedua,” katanya dalam konferensi pers.
Kini, Arsenal harus menyiapkan mental baja untuk leg kedua di Paris. Mereka butuh kemenangan—dan bukan kemenangan biasa. Sementara PSG tinggal menunggu, siap menghabisi mimpi The Gunners jika mereka lengah sekali saja.(*)