Pramoedya.id: Senin pagi (16/9/2025), suara doa bergema di Pekon Paku, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus. Di halaman sederhana, warga berkumpul, duduk lesehan, dan bersama-sama memanjatkan rasa syukur. Hidangan hahampokh (sarapan khas yang dimasak secara gotong royong) tersaji di hadapan mereka.
Suasana tasyakuran itu menjadi penanda sebuah babak baru: rampungnya pembangunan jalan rigid beton yang menghubungkan Pekon Paku dengan Pekon Napal.
Bagi warga, jalan ini adalah jawaban dari penantian panjang puluhan tahun. Sebelumnya, jalan yang mereka lalui hanyalah tanah merah berbatu, licin saat hujan, terjal ketika kering. Anak-anak sulit berangkat ke sekolah, warga kesusahan menuju puskesmas, bahkan hasil pertanian sering terhambat untuk dibawa ke pasar.
Kini, wajah berbeda terlihat di Kelumbayan. Jalan rigid beton yang dibangun dengan dukungan APBD Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi itu membuka akses yang lebih mudah bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Atas nama masyarakat, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Gubernur Lampung, Bapak Rahmat Mirzani Djausal, Kepala Dinas BMBK, juga Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Bapak Mukhlis Basri beserta anggota lainnya. Jalan ini sangat berarti bagi kami,” ucap Ahdor, mewakili warga.
Rasa syukur itu juga dibarengi dengan harapan baru. Warga berharap pembangunan berlanjut ke titik lain yang masih sulit dijangkau, seperti jalan provinsi penghubung Pekon Umbar ke arah Pertiwi Cukuh Balak, serta akses menuju kawasan wisata Gigi Hiu dan Teluk Kiluan yang hingga kini belum tersambung.
Tasyakuran ditutup dengan senyum dan doa. Bagi masyarakat Pekon Paku, jalan baru bukan hanya infrastruktur, tetapi juga simbol kebersamaan, perjuangan, dan harapan akan kehidupan yang lebih baik di masa depan.(*)