Pramoedya.id: Pelaksana tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Plt Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung mengimbau masyarakat agar tidak takut memasukkan anak-anak mereka ke pondok pesantren.
Pernyataan ini disampaikan menyusul kekhawatiran publik atas sejumlah kasus penyimpangan seksual yang mencuat di lingkungan pesantren.
“Masyarakat tidak perlu takut untuk memondokkan anaknya. Kalau pun ada, itu hanya perkasus dan semuanya sudah tuntas diselesaikan,” kata Plt Kakanwil Kemenag Lampung, Erwinto, kepada Pramoedya.id, Sabtu (17/5/2025).
Ia menyebut bahwa persepsi negatif terhadap pesantren banyak dipengaruhi oleh media sosial. Salah satu contohnya adalah viralnya sinetron produksi Malaysia yang menampilkan sosok guru pesantren menyalahgunakan relasi kuasa.
“Stigma ini muncul karena sosial media. Seperti sinetron dari Malaysia yang Walid itu, masyarakat jadi takut,” tambahnya.
Meski demikian, ia mengingatkan agar orang tua tetap bersikap selektif dalam memilih pesantren sebagai lembaga pendidikan alternatif. Menurutnya, penting untuk memastikan legalitas dan fasilitas pesantren yang dituju.
“Harus selektif untuk memilih pondok pesantren. Pondok pesantren harus dilihat izinnya dan fasilitasnya,” tutupnya (*)