MWC NU Natar Gelar Konferensi

- Editor

Minggu, 13 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pramoedya.id: Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Natar, Lampung Selatan, menggelar konferensi ke-V di Yayasan Swadhipa, Minggu (13/7/2025). Forum ini menjadi penentu arah organisasi lima tahun ke depan, sekaligus memilih pucuk pimpinan baru.

Konferensi yang berlandaskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) MWC NU Natar itu dibuka langsung oleh Ketua PCNU Kabupaten Lampung Selatan. Hadir pula jajaran pengurus Cabang NU Lampung Selatan, Camat Natar, Rois Syuriyah, Tanfidziyah, Mustasyar MWC Kecamatan Natar, serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat, Gerakan Pemuda Ansor, Pagar Nusa, IPNU & IPPNU Kecamatan Natar, hingga para pengasuh pondok pesantren setempat.

Melalui mekanisme Ahlul Hali Wal Aqdhi, Konferensi MWC NU Natar menetapkan Qodar Sholeh sebagai Rois Syuriyah MWC NU, dan Andiyanto sebagai Ketua Tanfidziyah MWC untuk periode 2025-2030.

Dzacky Budi Pratama, Wakil Ketua PAC GP Ansor Natar, menegaskan bahwa konferensi ini membuktikan roda organisasi NU berjalan. Ia menekankan, menjadi pengurus NU bukan sekadar jabatan.

“Ada amanah besar untuk menata organisasi dan menjaga kemaslahatan umat, sesuai semangat awal berdirinya Nahdlatul Ulama,” ujar Dzacky, menyoroti tanggung jawab di balik posisi tersebut.

Senada, Ketua PAC Ansor Natar, Ridho Athoriq, menyebut konferensi sebagai momen krusial bagi perjalanan NU di Natar. Ia berharap forum ini melahirkan keputusan bermanfaat dan pengurus yang amanah.

“Ini bukan hanya untuk memilih ketua saja,” tambah Ridho.

Camat Natar, Eko, tak ketinggalan menyampaikan selamat atas terselenggaranya konferensi. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong kemajuan organisasi NU dan badan otonomnya. Eko juga menitipkan pesan agar warga NU terus mengedepankan prinsip asah, asih, dan asuh.

“Saya juga meminta, agar warga NU saling asah, asih, dan asuh, selain itu, saya minta untuk kompak dalam rangka menegakkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah,” tegas Camat.

Menurut Eko, kontribusi NU dalam menegakkan akhlakul karimah di Natar terbilang besar, tak terkecuali di bidang pendidikan, agama, dan kesehatan. Ia mengingatkan, sejak didirikan pada tahun 1926, NU hadir tidak hanya untuk kepentingan umat Islam, namun juga bagi bangsa dan negara.

Eko memaparkan tiga alasan utama berdirinya NU: semangat menegakkan Islam Nusantara dan perjuangan Wali Songo; menyatukan ulama melawan penjajah; serta membentengi umat Islam dengan paham Ahlus Sunnah Wal Jamaah dari ajaran-ajaran baru.

“Untuk itu kita perlu berterima kasih kepada pendiri NU, kita harus terus memperjuangkan pendiri NU yang telah mendahului kita,” tandas Camat. “Melalui momentum ini, saya berharap sejarah NU untuk membangun bangsa terus berlanjut, sehingga kontribusi ini dapat meningkatkan eksistensi NU dan otonominya di Natar dalam rangka membangun umat, membangun bangsa, dan Kabupaten Lampung Selatan.” (*)

 

Berita Terkait

Pandu nahkodai PMII Buya Hamka
Beda Orang Beda Harga, Dugaan Korup Tirta Jasa Lamsel Menguat
Tirta Jasa Lamsel Diduga ‘Main Air’, Oknum Raup Puluhan Miliar

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 19:45 WIB

Pandu nahkodai PMII Buya Hamka

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:00 WIB

MWC NU Natar Gelar Konferensi

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:17 WIB

Beda Orang Beda Harga, Dugaan Korup Tirta Jasa Lamsel Menguat

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:21 WIB

Tirta Jasa Lamsel Diduga ‘Main Air’, Oknum Raup Puluhan Miliar

Berita Terbaru

Lampung

Jembatan di Lampung Diperiksa Menyeluruh

Rabu, 24 Sep 2025 - 18:58 WIB

Lampung

Pemprov Lampung Bentuk Tim Penyelesaian Konflik Agraria

Rabu, 24 Sep 2025 - 15:29 WIB