Pramoedya.id: San Siro menjadi saksi pahit bagi AC Milan yang gagal melangkah ke babak 16 besar Liga Champions usai bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord. Hasil ini membuat Rossoneri tersingkir dengan agregat 1-2, menambah daftar kegagalan mereka di kompetisi elite Eropa.
Milan sebenarnya berusaha tampil agresif sejak menit awal, namun justru dikejutkan oleh gol cepat Santiago Gimenez pada detik-detik pertama pertandingan. Sundulan tajamnya tak mampu diantisipasi kiper Mike Maignan, membuat Milan harus mengejar defisit sejak awal laga.
Berusaha bangkit, Milan menciptakan beberapa peluang dari Tijjani Reijnders, Joao Felix, dan Yunus Musah, tetapi semuanya belum mampu mengarah tepat ke gawang Feyenoord. Tim tamu yang lebih banyak bertahan sempat mendapat kesempatan lewat tembakan Zepiqueno Redmond di menit ke-33, namun belum membuahkan hasil.
Mimpi buruk Milan semakin menjadi ketika Theo Hernandez harus meninggalkan lapangan lebih cepat di menit ke-51. Bek kiri andalan mereka menerima kartu kuning kedua akibat aksi diving di kotak penalti, yang justru memperburuk situasi bagi tim asuhan Sergio Conceicao.
Bermain dengan 10 orang, Milan tetap berusaha menekan. Christian Pulisic sempat mengancam dengan tembakan yang mengarah ke gawang, namun kiper Timon Wellenreuther tampil gemilang dan menggagalkan peluang tersebut. Harapan Milan semakin menipis ketika Julian Carranza mencetak gol penyeimbang untuk Feyenoord di menit ke-73, membuat agregat berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan tim asal Belanda.
Milan berupaya keras untuk mencetak gol tambahan di sisa pertandingan, namun pertahanan disiplin Feyenoord membuat Rossoneri frustrasi. Peluit panjang pun berbunyi, mengonfirmasi tersingkirnya Milan dari Liga Champions musim ini.
Setelah pertandingan, ketegangan masih berlanjut ketika Givairo Read dari Feyenoord mendapat kartu merah usai bersitegang dengan Rafael Leao. Namun, insiden ini tidak mengubah kenyataan pahit yang harus diterima Milan: mereka kembali gagal di panggung Eropa.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Milan yang berharap bisa melangkah lebih jauh di kompetisi ini. Dengan tersingkirnya mereka dari Liga Champions, kini Rossoneri harus mengalihkan fokus ke kompetisi domestik untuk menyelamatkan musim mereka.(*)







