pramoedya.id: Kalau ngomongin soal perempuan, memang kadang bisa bikin cowok garuk-garuk kepala sambil senyum-senyum bingung. Makhluk yang satu ini punya caranya sendiri buat bikin hidup lebih warna-warni, kadang juga bikin hati dag-dig-dug nggak jelas.
Salah satu “seni” yang nggak pernah lepas dari perempuan yang kayaknya udah jadi hak paten perempuan sedunia itu: pertanyaan, “Kamu sayang nggak sama aku?”
Pertanyaan ini tuh udah jadi semacam ritual nasional. Mau pacaran seminggu, sebulan, atau bahkan setahun, kayak-kayaknya semua perempuan, suatu saat, bakal ngelempar pertanyaan ini.
Bahkan, di tingkat yang lebih mendalam, sampai ada yang nulis lagu buat ngegambarin rasa ini. Contohnya? Ya siapa lagi kalau bukan Nadin Amizah dengan lagunya yang menyayat hati, Rayuan Perempuan Gila. Coba dengerin reff-nya, bakal langsung paham:
“Menurutmu apa benar saat ini kau masih mencintaiku?
Menurutmu apa yang bisa dicinta dari diriku?
Bukan apa, hanya bersiap tak ada yang tahu, aku takut
Tak pernah ada yang lama menungguku sejak dulu.”
Lagu itu bener-bener menggambarkan ketakutan perempuan yang ngerasa rentan bakal ditinggal sama pasangannya. Nggak ada yang bisa disalahin juga sih, karena mungkin dari pengalaman hidup, udah ada catatan-catatan luka di hati mereka yang bikin selalu was-was.
Di balik pertanyaan itu, ada rasa takut yang gede banget. Takut kalau cinta si cowok nggak sekuat yang dia harapkan. Takut kalau ada sesuatu yang bikin cowoknya pelan-pelan melangkah menjauh.
Tapi ya, jujur aja, cowok-cowok juga nggak segampang itu nyambung. Ketika ditanya begitu, kita sering berpikir, “Serius nih? Emang gwaa sesering itu ngelakuin dosa sampe dipertanyakan berkali-kali?” Padahal, dalam hati kita juga mikir, “Jelaslah sayang, Neng.”
Namanya juga cowok, kadang emang nggak pandai mengekspresikan rasa selain pake emot love di WA. Jempol udah berasa mewakili semua perasaan yang dalam. Ternyata nggak, cuy.
Setelah ngobrol dengan beberapa teman cewek, sekarang gwaa baru ngeh. Ternyata, di balik pertanyaan yang berulang itu, mereka cuma butuh “obat” berupa validasi, bukti nyata kalau si cowok beneran sayang.
Jadi, buat para cowok, kalau nanti pertanyaan ini muncul lagi, jangan langsung naik darah ya. Apalagi sampai melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) , jangan ya dek ya. Jawab aja dengan tulus.
Karena itu tandanya, mereka lagi butuh diingetin kalau mereka beneran berarti buat kita.
Toh, kalau dipikir-pikir, perasaan mereka bisa sedalam itu juga karena rasa sayang yang besar, kan? Makannya lahir ketakutan berlebihan itu. Pertanda baik bukan?
Sekarang gwaa paham. Memang begitu tabiatnya, perempuan memang diciptakan dengan keunikan mereka sendiri, dengan segala misteri dan manis pahitnya.
Tugas kita? Nggak perlu bikin hidup jadi berat dengan menuntut mereka berubah. Cukup ada buat mereka, sayangi mereka setulus hati, dan buat mereka tahu kalau kita di sini, bukan sekadar lewat kata-kata. (Luki)