Kashmir Berdarah, India-Pakistan Kembali Panas

- Editor

Kamis, 8 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto| Ilustrasi

Foto| Ilustrasi

Pramoedya.id: Ketegangan lama antara India dan Pakistan kembali meletup, dan seperti biasa, Kashmir lagi-lagi jadi panggungnya. Serangan mematikan di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang (sebagian besar wisatawan Hindu) memantik bara lama jadi nyala baru.

Tragedi itu terjadi pada awal April 2025. Meski tanggal pastinya tidak diungkap secara resmi oleh pemerintah India, laporan media menyebut serangan terjadi sekitar 4–6 April 2025. Peristiwa itu langsung memicu respons militer dari India dalam beberapa hari setelahnya.

India geram. Pemerintah Narendra Modi tak butuh waktu lama untuk menunjuk dalang: The Resistance Front, kelompok bersenjata yang diyakini berbasis di Pakistan. Tak berhenti di situ, India juga mengarahkan telunjuk ke militer dan badan intelijen Pakistan (ISI) sebagai dalang pendukung di balik layar.

Tak mau sekadar berkoar, India langsung meluncurkan serangan udara ke sembilan titik di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Meski disebut menyasar “target non-militer,” dentuman bom tetap terdengar hingga ke ruang diplomasi.

Tak cukup dengan bom, India juga menangguhkan Perjanjian Air Indus, pakta penting soal pembagian air sungai yang selama ini jadi nadi kehidupan Pakistan. Dan sebagai penegas, perbatasan ditutup, urusan dagang dihentikan.

Dari sisi Pakistan, tudingan India dianggap tak berdasar dan provokatif. Islamabad menolak semua keterlibatan dan menyebut India sedang memainkan drama lama demi keuntungan politik dalam negeri.

Sementara itu, warga Kashmir yang sejak lama hidup di tengah pusaran konflik dua negara bersenjata nuklir tersebut kembali jadi korban. Di antara gempita jet tempur dan adu mulut pejabat, yang terlupakan adalah mereka yang rumahnya porak-poranda, dan anak-anak yang tumbuh di bawah bayang-bayang laras senapan.(*)

Berita Terkait

Konflik Israel-Palestina ‘Membelah’ Eropa
“Hands-Off!”: Dunia Melawan Trump-Musk dan Politik Kampus AS
Dari Istanbul ke Ankara, Jurnalis dan 1400 Demonstran Ditangkap
Yerusalem dan Tel Aviv Pecah, Demonstran Sebut Netanyahu Penghianat
Serbia di Ambang Krisis: Bom Asap di Parlemen dan 100 Hari Gelombang Protes
Tragedi Tewasnya 78 Muslim Thailand, Thaksin Shinawatra Minta Maaf
Haka Vs LGBT, Protes Keras Maori atas Penyimpangan
Meta Platform Longgarkan Kebijakan Facebook Marketplace Pasca Denda Uni Eropa

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 19:37 WIB

Konflik Israel-Palestina ‘Membelah’ Eropa

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:43 WIB

Kashmir Berdarah, India-Pakistan Kembali Panas

Senin, 7 April 2025 - 12:37 WIB

“Hands-Off!”: Dunia Melawan Trump-Musk dan Politik Kampus AS

Jumat, 28 Maret 2025 - 00:15 WIB

Dari Istanbul ke Ankara, Jurnalis dan 1400 Demonstran Ditangkap

Jumat, 21 Maret 2025 - 17:09 WIB

Yerusalem dan Tel Aviv Pecah, Demonstran Sebut Netanyahu Penghianat

Berita Terbaru

Sumber| Fimela (ilustrasi)

Hukum dan Kriminal

Kacau! Mantri di Pringsewu Potong Pucuk Alat Kelamin Anak Saat Khitan

Minggu, 15 Jun 2025 - 18:21 WIB

Politik dan Pemerintahan

Edi Irawan Hibahkan Kantor Demokrat Lampung ke DPP

Minggu, 15 Jun 2025 - 17:19 WIB

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Hukum dan Kriminal

LBH Dharma Loka Nusantara Desak Pemda Buat Perda Turunan UU TPKS

Minggu, 15 Jun 2025 - 17:05 WIB